Aku tuliskan sebuah lirik misteri
Untuk kau tebak siapa diriku
Aku berikan sebuah puisi untuk kau mengerti semua isi hatiku
Di dalam perkamenku ini.
Berharap kau dapat membuat perkamenku baru lagi
tapi apa?
Kau membuatnya hancur
Perkamenku tampak lusuh
Kali ini!
aku tak bisa tegar
bagaikan karang laut
hanya raut muka muram yang hadir
aku bisu dan beku
seluruh jiwaku lemas
tak bisa ku langkahkan
walaupun sejengkal
Padahal kau baru saja datang dan
menyapaku
datar
sepi
keramaian terkuras sunyi
kedatanganmu kali ini tak menggetarkan hatiku
musnah oleh diam dan jarak yang kau sematkan selama ini
sapaanmu kali ini sangat kaku
tak sehangat beberapa waktu lalu
mungkinkah kau ingin mencairkan suasana?
atau sekedar basa-basi dusta?
Kubaitkan sekali lagi sebuah misteri
di sebuah perkamen lusuh
bersiul menari merontakkan tali
Dan terus berharap cinta bersemi datang kembali
Tapi sayang..
Di perkamen lusuh itu
Aksara lukaku terbaca lagi
Ku terdiam sepi
dimana kau menyuratkan hati
Perlahan butiran-butiran bening menetes membahasi pipi
Di saat sunyi merembat sepi
Hilang kendali
Hingga lantunan musik membius sepi
Lalu MATI!!!
Ku bertatap bisu
Menunggu itu nyeri
walau tak sehati
Kelar sudah perjalanan ini
Tangerang, 28/09/11
Lamunan pagi hari~~
Untuk kau tebak siapa diriku
Aku berikan sebuah puisi untuk kau mengerti semua isi hatiku
Di dalam perkamenku ini.
Berharap kau dapat membuat perkamenku baru lagi
tapi apa?
Kau membuatnya hancur
Perkamenku tampak lusuh
Kali ini!
aku tak bisa tegar
bagaikan karang laut
hanya raut muka muram yang hadir
aku bisu dan beku
seluruh jiwaku lemas
tak bisa ku langkahkan
walaupun sejengkal
Padahal kau baru saja datang dan
menyapaku
datar
sepi
keramaian terkuras sunyi
kedatanganmu kali ini tak menggetarkan hatiku
musnah oleh diam dan jarak yang kau sematkan selama ini
sapaanmu kali ini sangat kaku
tak sehangat beberapa waktu lalu
mungkinkah kau ingin mencairkan suasana?
atau sekedar basa-basi dusta?
Kubaitkan sekali lagi sebuah misteri
di sebuah perkamen lusuh
bersiul menari merontakkan tali
Dan terus berharap cinta bersemi datang kembali
Tapi sayang..
Di perkamen lusuh itu
Aksara lukaku terbaca lagi
Ku terdiam sepi
dimana kau menyuratkan hati
Perlahan butiran-butiran bening menetes membahasi pipi
Di saat sunyi merembat sepi
Hilang kendali
Hingga lantunan musik membius sepi
Lalu MATI!!!
Ku bertatap bisu
Menunggu itu nyeri
walau tak sehati
Kelar sudah perjalanan ini
Tangerang, 28/09/11
Lamunan pagi hari~~